Hari Raya Idul Fitri merupakan momentum penting untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan. Seluruh kesalahan yang pernah dilakukan terhadap sesama selama setahun seolah hilang di hari Lebaran.

Allah tidak akan mengampuni kesalahan yang dilakukan jika tidak mau minta maaf. Memaafkan memang pekerjaan gampang-gampang susah. Tidak semua orang berbesar hati memaafkan kesalahan orang lain. Terlebih lagi jika orang itu menganggap kesalahan terlalu besar sehingga kata maaf dianggap terlalu ringan, dan tidak cukup untuk menebus kesalahan itu.

Kata memaafkan sendiri, sebagaimana tersebut dalam surat Ali Imran (3):134 didahului dengan kata menahan amarah. Sebab, orang yang tidak bersedia memaafkan kesalahan orang lain biasanya mendendam amarah dan menyimpan amarah.

“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik pada waktu lapang maupun sempit, serta orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran [3]: 134).

Dalam Alquran kata ‘dendam’ terkait masalah manusiawi hanya disebutkan dua kali. “Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka.” (QS Al Araf [7]:43).

Sifat dendam yang salah satu tidak mau memaafkan kesalahan orang lain bukanlah sifat orang yang beriman. Dengan begitu datangnya Hari Raya Idul Fitri waktu yang tepat untuk saling memaafkan supaya kembali ke Fitrah bagaikan kertas putih yang belum tercoret.

Keluarga Besar Pondok Pesantren Modern Al-Anwar mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin.

Share.

Comments are closed.

Exit mobile version