Pemerintah Kabupaten Pacitan bersama semua pihak terus berusaha mengendalikan laju wabah penyakit hepatitis A. Dimana total jumlah warga terpapar mencapai 975 orang. “Jumlah penderita kini semakin turun,” kata Bupati Indartato ketika kegiatan press release di ruang rapat, Senin (1/7/2019).
Penurunan angka penderita terjadi setelah keluarnya SK No : 188.45/973/KPTS/408.12 tanggal 25 Juni 2019 tentang penetapan status Kejadian Luar Biasa Hepatitis A. Dengan ditetapkannya status KLB, tindakan penanggulangan akan lebih intensif dalam memutus mata rantai penularan penyakit, sampai semua penderita sembuh dan tidak ditemukan kasus baru. Kegiatan pengendalian sudah dilakukan oleh semua lini di jajaran Pemda Pacitan dibantu Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur, TNI, POLRI, FETP Unair, para relawan dan dukungan semua sektor.
pada hari Selasa, 2 Juli 2019 pihak PUSKESMAS Pacitan melakukan tindakan pencegahan dengan melakukan penyuluhan dan screning terhadap seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Modern Al Anwar Ploso Pacitan. Untuk memaksimalkan kegiatan, santri dibagi menjadi dua kelompok. Bertempat di masjid dan mushola putri al anwar, para santri mendapatkan pemeriksaan secara intensif.
Dalam sosialisasinya juga disampaikan tentang pengendalian meliputi tatalaksana kasus yang lebih intensif, surveilans kesehatan yang lebih akurat, pengendalian faktor resiko, dan edukasi pencegahan pada masyarakat. Jika kemudian tidak ditemukan kasus hepatitis A baru.
“kami mewakili lembaga menyampaikan terima kasih banyak kepada pemerintah, melalui dinas terkait yang telah melakukan kegiatan ini di Pondok Pesantren Modern Al Anwar, kegiatan ini sangat penting mengingat santri al anwar yang mukim berasrama sangat banyak dan alkhamdulillah sampai saat ini tidak ada indikasi penyakit hepatitis A di Al Anwar.” begitu disampaikan Ustad Muhammad Makzum ketika mendapingi kegiatan pemeriksaan.