Sumber Google

“Kemarin aku baca Ramayana, saudara-saudara, Ramayana ! Di dalam Kitab Ramayana itu ada disebut satu negeri namanya negeri Utara Kuru, yaitu artinya “LORNYA” negara Kuru. Kuru yaitu Kurawa.
Utara Kuru
Disebutken di dalam Kitab Ramayana itu, bahwa di Negeri Utara Kuru itu nggak ada panas yang terlalu, nggak ada dingin yang terlalu, nggak ada manis yang terlalu, nggak ada pahit yang terlalu. Segalanya itu tenang. . . Ora ono panas, ora ono adem. Tidak ada gelap, tidak ada terang yang cemerlang, Kadyo siniram banyu ayu sewindu lawase.
Di dalam Kitab Ramayana itu sudah dikatakan . . . . . hemm . . . . . .
Negeri yang begini tidak bisa menjadi negeri yang besar
Sebab tidak ada . . . o o o . . . up and down! up and down!
Perjuangan tidak ada!
Semuanya adem tentrem . . seneng, seneng pun tidak terlalu seneng,
Sudah . . . . tenang . . . . tenang Utara Kuru.
Apakah engkau ingin disebut bangsa yang demikian saudara-saudara ?!
Tidak !!
Kita tidak ingin menjadi suatu bangsa yang demikian ! Kita ingin menjadi suatu bangsa yang setiap hari digembleng oleh keadaan.
Di gembleng, hampir hancur lebur – Bangkit kembali
Di gembleng, hampir hancur lebur – Bangkit kembali
Di gembleng, hampir hancur lebur – Bangkit kembali
Di gembleng, hampir hancur lebur – Bangkit kembali ! . . . . “

Dan hadirin bergemuruh, berteriak, bersorak histeris…. heroik….

=========

Share.

Comments are closed.

Exit mobile version