Santri-santri Pondok Pesantren Modern Al-Anwar Pacitan menggelar bakti sosial. Kegiatan yang diwujudkan dalam bentuk kerja bakti membersihkan masjid-masjid dan lingkungan di sekitar Pondok Pesantren. Selain melatih santri untuk cinta kebersihan, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk menjalin kedekatan antara santri, pesantren dan masyarakat dalam berbagai bidang. Kegiatan yang dilaksanakan dalam satu pecan sekali itu di ikuti oleh seluruh santri pondok al anwar, santri putra membersihkan masjid dan mushola yang ada di lingkungan pesantren sedangkan santri putrid membersihkan jalan jalan kampung yang ada disekitaran pesantren. Dipandu oleh salah satu ustad dengan memohon ijin kepada takmir dan pengurus mushola. Hal itu dilakukan semata…
Penulis: PPM Al-Anwar
Mereka yang mengambil profesi sebagai petani tentu akan berharap kerja cocok tanamnya memberikan syukur-syukur hasil yang terbaik. Tidak gagal saja sudah sangat syukur. Pasalnya kegagalan panen berdampak luas selain kerugian pada permodalan. Selain memberikan pupuk yang cocok dan menjaganya dari gangguan hama, petani juga perlu melakukan upaya lain untuk mengamankan ladang atau lahan pertaniannya seperti berdoa, bersedekah, atau mengadakan selamatan. Berikut ini adalah doa Rasulullah SAW saat salah seorang warga menunjukkan buah kurma yang pertama matang dari ladangnya. اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ ثَمَرِنَا ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مَدِيْنَتِنَا ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْ صَاعِنَا ، وَبَارِكْ لَنَا فِيْ مُدِّنَا Allâhumma bârik…
Gerakan Pramuka merupakan tempat yang paling tepat dalam pengembangan diri bagi anggota Pramuka yang sifatnya mendidik. Gerakan ini dilakukan untuk mengembangkan sikap disiplin, kemandirian, keberanian cinta alam, gotong royong, berbudi luhur, berkarakter, cinta tanah air dan bangsa demi generasi penerus Pramuka yang abadi. Salah satu Gerakan yang ada dalam Pramuka yang dilakukan adalah kegiatan Hiking dan Jejak Alam dimana kegiatan tersebut sesuai dengan program kerja Gerakan Pramuka pangkalan Pondok Al-Anwar Pacitan. Dalam kegiatan tersebut, banyak pelajaran yang bisa diambil bagi anggota Pramuka ,diantaranya mereka mampu beradapatasi dengan alam, bekerja sama dan menunjukkan kreatifitas anggota pramuka. Kegiatan yang di laksanakan pada…
KH Salahuddin Wahid lahir di Jombang pada 11 September 1942, dengan nama kecil Salahuddin al-Ayyubi. Anak ketiga dari 6 bersaudara ini melalui masa kecilnya di Pesantren Denanyar, Jombang, tempat tinggal kakeknya dari garis ibu, KH. Bisri Syansuri. Pada tahun 1947 Salahuddin pindah ke Tebuireng, menyusul wafatnya Hadratus Syekh Kiai Hasyim Asy’ari yang digantikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim. Selanjutnya pada awal tahun 1950, ketika ayahnya diangkat menjadi Menteri Agama, Salahuddin ikut pindah ke Jakarta. Pendidikan dasarnya ditempuh di SD KRIS (Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi), Pengalaman di sekolah ini membuatnya terbiasa hidup di lingkungan yang heterogen sehingga terbiasa menghadapi perbedaan. Ketika…
Walaupun masih bulan depan tetapi gaung kegiatan dalam Agenda Hari Jadi Pacitan (Hajatan) ke-275 sudah ramai dibicarakan oleh masyarakat di dunia nyata maupun di dunia maya. Kegiatan yang akan digelar pada bulan Februari 2020 tersebut akan melibatkan seluruh komponen masyarakat kabupaten Pacitan. Sejumlah agenda menarik akan digelar dalam hajatan tahunan untuk memperingati hari jadi Pacitan tersebut sudah dipersiapkan. Berdasarkan informasi dari Humas Pemkab Pacitan yang sudah diposting dilaman resminya Pemda pacitan, ada 33 kegiatan yang akan digelar dalam kurun waktu lebih dari satu bulan tersebut. Diantara yang cukup semarak adalah Pagelaran Wayang Kulit, Pacitan MTB Enduro Seri 3, dan juga…
Selasa, 14 Januari 2020 sekitar pukul 16.00 keluarga besar Pondok Al Anwar bisa mengunjungi Monumen Nasional Indonesia di Jakarta. Ratusan santri berjalan dengan semangat menyusuri area plataran Monas menuju loket masuk Monumen. Disana santri disambut oleh petugas monumen dengan ramah. Terletak di gedung Kemerdekaan, Petugas menceritakan detail monumen serta sejarah Monumen kepada para santri. Monas dibangun di areal seluas 80 hektar, diarsiteki oleh Frederich Silaban dan R. M. Soedarsono. Pembangunan dimulai pada 17 Agustus 1961 dan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama selesai pada 1963, dilakukan pembangunan pondasi dengan 284 pasak beton dan 360 pasak bumi, dinding museum di dasar…
