Close Menu
Ponpes Modern Al-Anwar PacitanPonpes Modern Al-Anwar Pacitan
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Ponpes Modern Al-Anwar PacitanPonpes Modern Al-Anwar Pacitan
    • Profil
      • Sejarah Berdiri
      • Visi dan Misi
      • Staf Pengajar
      • Kebijakan Privasi
    • Berita

      Bupati Pacitan Yang diwakili Kabag Kesra Apresiasi Santri Al Anwar.

      27 Juni 2025

      Al Anwar Laksanakan Wisuda Santri Tahun 2025

      27 Juni 2025

      Presiden RI, BPK. H. Prabowo Subianto, Berkorban sapi Seberat 900kg di Al Anwar Pacitan.

      8 Juni 2025

      Hadroh Al Anwar Iringi Pemberangkatan Haji Tahun 2025.

      17 Mei 2025

      Santri Al Anwar, Berpretasi Dalam KEJURPROV PANAHAN 2025

      12 Mei 2025
    • Kegiatan

      MTs Al Anwar, Ikuti Perlombaan Pramuka Penggalang Tingkat Kabupaten.

      27 April 2025

      Lomba Vlog, Porseni MTs 2025

      13 Maret 2025

      Pembukaan Kegiatan Pramuka Pondok Pesantren Modern Al Anwar.

      11 Januari 2025

      Polres Pacitan Memberikan Materi pada Khutbatul ‘Arsy Tahun 2024

      23 Juli 2024

      Kuliah Umum Dalam Rangka Pemantapan Santri Mondok di Al Anwar.

      21 Juli 2024
    • Aqidah Akhlaq

      Al Anwar Ikuti Kegiatan Implementasi Manajemen Mutu Lebaga Pelatihan

      28 September 2021

      Al Anwar Peringati Hari Pramuka.

      14 Agustus 2021

      Bambang, Pria Sederhana Nahkodai OPPM Al Anwar

      2 Maret 2021

      Prestasi Santri di Tengah Pandemi

      26 Oktober 2020

      Disiplin dan Sungguh-sungguh, Kunci Kesuksesan

      20 Juli 2020
    • Tarikh

      Mengenang Tujuh Hari Berpulangnya KH Burhanuddin. HB.

      21 Maret 2023

      Pers dan Perjalan Sejarah Pers Indonesia

      9 Februari 2023

      Selamat Hari IBU dari Kami Al Anwar

      22 Desember 2021

      Sejarah, dan Harapan Pancasila untuk Indonesia

      1 Juni 2021

      Syeh Panjalu dan Situ Lengkong

      15 Januari 2020
    • Khazanah

      Sade dan Keramahan Warganya Yang Luar Biasa.

      11 Februari 2023

      Masjid Apung, Ikon Baru wisata Religi di Pacitan

      2 Januari 2022

      Pacitanos, Kopi Khas Pacitan

      19 Desember 2021

      Al Anwar Beri Penghargaan Santri Berprestasi

      17 Desember 2021

      Al Anwar Hadiri Sosialisasi Khidmah Mahasantri

      28 September 2021
    • Kronika

      Gaplex Kaos Khasnya Pacitan

      20 Februari 2023

      BLKK Al Anwar Pacitan

      10 November 2021

      PODCAST OPOP di Pondok Pesantren Al – Anwar Pacitan

      14 Agustus 2021

      Live Stream (sesi 1) LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELANTIKAN PENGURUS OPPM Masa Khidmat 2021-2022

      5 April 2021

      Siaran Langsung Debat Publik, Calon Ketua OPPM tahun 2021/2022

      4 Maret 2021
    • Fiqh

      Doa Memasuki Bulan Rojab

      3 Februari 2022

      Khutbah Bulan Rojab, Derasnya Tetesan Kebaikan pada Bulan Rajab

      25 Februari 2020

      Masjid Kubah Emas.

      14 Januari 2020

      Rabiul Awal, Bulan Mulia, Bulan Kelahiran Rasulullah SAW

      29 Oktober 2019

      Doa Bulan Safar

      3 Oktober 2019
    • Opini Santri

      Pentingnya Sinergi Alumni dan Lembaga Pendidikan

      19 Desember 2021

      Untukmu Pahlawanku, dari kami santri Al Anwar

      10 November 2021

      Buku, Membaca dan Kepribadian

      17 Februari 2021

      Pesantren, Pemuda dan Sumpah Pemuda,

      28 Oktober 2020

      Surat Cinta dari Santri untuk Negeri

      22 Oktober 2020
    • PSB 2025

      MTs/MA AL ANWAR

      22 Januari 2025
    Ponpes Modern Al-Anwar PacitanPonpes Modern Al-Anwar Pacitan
    Headline: Kisah Ketua DPR Pertama RI, Kasman Singodimejo.
    Khazanah

    Kisah Ketua DPR Pertama RI, Kasman Singodimejo.

    3 September 20194 Mins Read

    Orang ini tak pernah memakai mobil untuk pergi ke kantornya, padahal dia adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pertama RI. Dia juga jaksa agung pertama. Dia juga anggota Konstituante yang ngantor di Gedung Perwakilan Rakyat, untuk merumuskan undang-undang.

    Tak banyak orang tahu namanya, kita mengenangnya dengan panggilan Pak Kasman. Sebelum kemerdekaan, orang-orang hormat kepadanya Mr. Kasman Singodimejo yang merupakan sarjana hukum. Ia lahir dari kalangan keluarga yang berkecukupan. Tapi apa itu mengubah gaya hidupnya bak anggota DPR zaman sekarang?

    Rupanya, dibesarkan dengan keluarga kaya tak membuat Kasman bersantai-santai atau menikmati fasilitas lengkap. Ia justru menggunakan uangnya untuk perjuangan. Sepenggal 1925, saat ia duduk di bangku setingkat SMA, Kasman sudah memilik mentor, namanya Haji Agus Salim.

    Haji Agus Salim, kata Kustiniyati Mochtar dalam 100 Tahun Haji Agus Salim (1984), merupakan orang yang bisa disebut ‘melarat’. Berpindah dari satu gang ke gang lainnya, dari satu kontrakan ke kontrakan lainnya. Sampai-sampai Mohammad Roem (1983) terkejut, karena begitu tiba di kontrakan mentornya itu ruang tamu, kamar, makan, dan keluarga menjadi satu.

    Mohammad Roem, Kasman, Sjamsurijal, Natsir menjadi murid-murid Haji Agus Salim dalam Jong Islamieten Bond (JIB). Oleh karena itu, tak heran ucapan Kasman yang begitu terkenal Leiden is Lijden. “Memimpin itu menderita,” kata Kasman.

    Karenanya, kita lihat bagaimana Kasman, seorang sarjana hukum memilih hidup dengan ‘menderita’ dan berjuang. Ia diangkat menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), cikal bakal DPR saat ini. Setelah menjabat sebentar sebagai Ketua DPR saat itu. Ia didaulat juga menjadi Jaksa Agung Pertama RI.

    Menjadi Jaksa Agung dan Ketua DPR bagi Kasman adalah amanah kepemimpinan. Maka, memimpin adalah menderita, itulah prinsip hidup Kasman. Sebagai anggota Muhammadiyah, ia pun bergabung dengan Partai Masjumi. Peran Kasman dalam kehidupan berbangsa, sangat jelas dari lobi Kasman terhadap Ketua Muhammadiyah Ki Bagus Hadikusumo hingga menghasilkan Pancasila sekarang ini, dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.

    Getolnya Kasman beraktivitas di Muhammadiyah dan Partai Masyumi membuat orang-orang dekatnya keheranan. Mengapa Kasman begitu energik, lantang berpidato berjam-jam hingga dakwah masuk ke pelosok desa terdalam?

    Mr. Sudarsono Projokusumo (salah satu pimpinan Muhammadiyah saat itu) menuturkan bahwa Kasman itu seperti Gatot Kaca, otot kawat balung wesi. Orang menggeleng kepala mendengar Pak Kasman mendapat musibah kecelakaan mobil dalam rangka dakwah di Sulawesi, luka tidak dapat dihindari, jari tangannya cedera. Belum lagi sembuh dari lukanya, beliau harus ke Aceh. Di sana, dapat musibah kecelakaan truk kedua kalinya.

    “Berbaring di RSIJ, dioperasi untuk mengeluarkan batu empedu, baru saja siuman sudah berpidato di depan jamaah yang menengoknya. Ia pun mengumumkan jadwal yang belum sempat beliau tunaikan,” kenang Mr. Sudarsono.

    Ketika orang Muhammadiyah datang menjenguk, Kasman malah ‘membagi-bagi tugas’ para penjenguknya. Mr. Sudarsono pun mencatat Kasman sosok yang tegas dan berwibawa.

    “Kadang beliau ngotot atas usulnya. Banyak yang menyangka Pak Kasman itu kaku, tidak luwes, tidak bisa berdiplomasi, dikarenakan orang-orang mendengar pidato-pidato Kasman yang menggelegar,” katanya.

    Mr. Sudarsono yang mengikuti Kasman menyatakan bahwa dalam pengalamannya berjumpa pejabat tinggi, ternyata Kasman bukan tipe orang yang kaku atau seram. Bahkan, gelak tawa kerap terjadi. Menurutnya, Kasman ialah sosok yang tegas dan berwibawa.

    “Sungguh pun Singo, kepribadiannya tidak selalu galak, perawakannya tegap tapi tidak kaku, sungguh jika dialog ngotot dan gigih, tetapi juga sekaligus ‘mempokrol’ dengan luwesnya. Jika keputusan sudah diambil, walau bertentangan dengan Kasman, dia akan sami’na waato’na, taat.” (Soedarsono: 1982)

    Istilah Singodimedjo juga pernah tersemat karena kesederhanaan Kasman. Ia biasa jalan kaki pagi-pagi sekali, naik sepeda hingga naik sepeda motor. Padahal, beliau adalah Ketua DPR, Jaksa Agung, dan anggota Konsituante.

    Ia bisa nyenyak tidur di mana pun, bahkan pernah, Kasman tidur di atas meja kantor Cabang Muhammadiyah Sumatera ketimbang harus tidur di hotel. “Ini betul-betul, maaf, singo di mejo,’’ masih tulis H. Sudarsono Projokusumo dalam buku Hidup Adalah Perjuangan, 75 Tahun Kasman Singodimejo.

    Bila sudah berjanji, akan Kasman sungguh-sungguh tepati. Pernah, Kasman izin bolos Rapat Muhammadiyah karena harus ke Madura, karena ada janji. Esok malamnya, dengan wajah seolah tanpa lelah, sudah kembali rapat Muhammadiyah. Kasman pun sosok yang penurut dan dekat dengan para ulama.

    sumber : https://ydsf.org/berita/kisah-ketua-dpr-pertama-ri-kasman-singodimejo-ydsf-g58H.html?fbclid=IwAR03gFbfCTLWM1eXP-HL1seNAcMCFImYRaHAgDLEnVrmCjcC1Oed6keQqb0

    Share. Facebook Twitter Email WhatsApp
    Previous ArticleAl-Anwar, Mengawali Hari di Tahun 1441 H dengan Khataman Al-Quran.
    Next Article KH Bisri Syansuri, Tokoh yang Lahir Bulan September.

    Related Posts

    Sade dan Keramahan Warganya Yang Luar Biasa.

    11 Februari 2023

    Masjid Apung, Ikon Baru wisata Religi di Pacitan

    2 Januari 2022

    Pacitanos, Kopi Khas Pacitan

    19 Desember 2021

    Comments are closed.

    TERBARU
    • Bupati Pacitan Yang diwakili Kabag Kesra Apresiasi Santri Al Anwar.
    • Al Anwar Laksanakan Wisuda Santri Tahun 2025
    • Presiden RI, BPK. H. Prabowo Subianto, Berkorban sapi Seberat 900kg di Al Anwar Pacitan.
    • Hadroh Al Anwar Iringi Pemberangkatan Haji Tahun 2025.
    • Santri Al Anwar, Berpretasi Dalam KEJURPROV PANAHAN 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram

    Hak Cipta © 2025
    PONDOK PESANTREN MODERN AL-ANWAR
    Jl. KH. Hasyim Asy'ari 41 Kelurahan Ploso 63515
    Pacitan, Jawa Timur

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

    Go to mobile version