ختم القرآن في رمضان للصائم ليس بأمر واجب ، ولكن ينبغي للإنسان في رمضان أن يكثر من قراءة القرآن
“Mengkhatamkan Al-Quran di bulan Ramadhan bagi orang yang berpuasa bukanlah perkara yang wajib. Akan tetapi sebaiknya seseorang memperbanyak membaca Al-Quran di bulan Ramadhan”
Ketika bulan Romadhon tiba, suara suara merdu yang terdengar dari pengeras suara di masjid dan mushola saling bersahutan. Suara-suara tersebut terdengar begitu rapi dan tertata membuat telinga yang mendengarnya seolah mendapatkan siraman penyejuk jiwa.
Seolah menjadi rutinitas, suara-suara kaum muslimin yang mengaji tersebut berkumandang setelah sholat terawih, atau sering disebut dengan tadarus. Secara bergantian mereka mengaji di hadapan pengeras suara. Satu mengaji yang lainnya dengan khusuk “nyimak” ayat demi ayat yang di baca.
Satu dua anak yang belarian dihalaman mushola atau masjid membuat suasana Romadhon semakin tambah hidup. Ada yang main petasan, ada juga yang berebut makanan kecil. Ada juga yang dengan khusuk ikut menyimak bacaan al-quran.
Tidak jarang juga ketika kuliah subuh, para penceramah menyampaikan materi tentang keutamaan mengkhatamkan al quran selama bulaan Romadhon, entah si penceramah seolah – olah memahami tentang situasi sekarang. Yang dimana kecintaan terhadap membaca al-quran sudah mulai berkurang, atau memang hanya kebetulan mengambil tema tentang al-quran.
Pada intinya marilah bulan yang penuh dengan keberkahan ini kita isi dengan memperbanyak bacaan al-quran, syukur kalau kita memiliki target untuk bias mengkhatamkan al quran dalam satu bulan.