Para santri harap hati-hati, mudik tahun ini difokuskan melalui Pantai Selatan Jawa (Pansela), yang tentu saja akan melintasi jalur jalan utama di Pacitan. Jalanan akan padat dengan arus kendaraan dari Jakarta lewat Jogja, Wonosari, Pacimantoro, Pacitan, dst. Ini artinya tingkat risiko kecelakaan akan semakin meningkat. Jika tidak ada keperluan penting yang mendesak, lebih baik menghindari jalan raya.
Mendekati masa-masa mudik Lebaran 2018, pemerintah menyiapkan strategi baru untuk memperlancar lalu lintas. Salah satu strategi tersebut adalah dengan memfokuskan jalur Pansela yang selama ini relatif jarang dilintasi.
“Kami akan coba maksimalkan agar pemudik bisa menikmati keindahan jalan tersebut, karena sepanjang jalan banyak area wisata,” ujar Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi kepada Kompas.com, Rabu (11/4/2018).
Arie berharap, meski pada saat mulai mudik pegendara yang menuju Jawa Tengah atau Jawa Timur memilih untuk lewat jalan tol, pada saat balik ke arah barat Pulau Jawa, pemudik dapat melewati Pansela. Hal ini adalah untuk mengantisipasi membeludaknya kendaraan di jalur-jalur utama seperti Nagrek yang setiap tahun dipadati pengendara.
Terlebih lagi, kata Arie, tahun ini sudah ada tol yang beroperasi dan tersambung Pansela yaitu Soreang-Pasir Koja untuk pemudik yang akan ke arah Bandung atau Ciwidey. “Sementara kalau ke arah Jakarta, dari Pelabuhan Ratu kemudian Sukabumi, bisa masuk tol yang kita fungsionalkan yaitu Bogor-Ciawi-Sukabumi Seksi Ciawi-Cigombong,” sebut Arie.
Kendati pengendara diimbau untuk melewati Pansela saat mudik atau balik, dirinya tidak khawatir kapasitas jalan tidak cukup. Menurut Arie, pengendara yang melewati jalur tersebut terhitung masih sangat sedikit. Ia pun memastikan hal-hal seperti longsor atau banjir telah diatasi dan dijaga sampai puncak mudik atau puncak arus balik mendatang.